MAKALAH DEGRADASI LINGKUNGAN


MAKALAH DEGRADASI ATMOSFER,
LITHOSFER, DAN HIDROSFER


 










Disusun Oleh :

            HINDRA GIRI SUSENO          112160162
            IDZNI AFIF IZDIHAR             112160153
            ROY BIANG L.                          112160174
            JUWANDA YUSUF G.              112160175
            DAVID JOURDAN M.               112140004
           

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2017
BAB I
PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang
Degradasi lingkungan dapat diartikan sebagai penurunan kualitas lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan pembangunan yang dicirikan oleh tidak berfungsinya secara baik komponen-komponen lingkungan sebagaimana mestinya. Degradasi lingkungan pada dasarnya disebabkan oleh adanya intervensi atau campur tangan manusia yang berlebihan terhadap keberadaan lingkungan secara alamiah. Degradasi lingkungan yang dibahas dalam modul ini lebih difokuskan pada degradasi fungsi lahan dan tanah secara umum sebagai akibat intervensi manusia dalam proses pembangunan. Degradasi lingkungan dapat terjadi akibat pemanfaatan lahan dan masuknya bahan-bahan pencemar berbentuk padat dan cair ke lingkungan yang mana bahan-bahan ini bukan merupakan bagian dari komponen lingkungan asli. Degradasi lingkungan dapat pula terjadi akibat proses eksploitasi terhadap lahan dan tanah, seperti yang terjadi pada proses penambangan timah, emas, batu bara, dan lain sebagainya. Secara alami tanah hanya akan mengalami pencemaran apabila terjadi erosi, namun pencemaran alami ini selalu diimbangi oleh proses pelapukan produk alami dan pembentukan tanah yang baru. Sebagaimana halnya air yang memiliki kualitas air maka tanah pun demikian, kualitas tanah di satu tempat dengan tanah di tempat lain belum tentu sama.
I.II Rumusan Masalah
1.     Apa itu degradasi litosfer, atmosfer, biosfer dan hidrosfer ?
2.     Mengapa hal tersebut bias terjadi ?
3.     Bagaimana cara menanggulangi hal tersebut ?
BAB II
PEMBAHASAN
11.I Pengertian Degradasi
Pengertian degradasi menurut kamus besar bahasa Indonesia yaitu : kemerosotan,penurunan,dan sebagainya.Hal-hal yang berhubungan dengan degradasi bisa menyangkut masalah moral. mutu, pangkat, dan lain sebagainya.
Macam-macam degradasi yang akan dibahas
1.        Atmosfer
2.        Degradasi Litosfer
3.        Degradasi Hidrosfer
II.I.I Degradasi Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, contohnya  bumi , dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radisasi sinar ultraviolet dari matahari dan mengurangi suhu ekstrim di antara siang dan malam.
Sesuai dengan pengertian Degradasi maka bisa disimpulkan bahwa degradasi atmosfer merupakan kemunduran atau gejala yang mengakibatkan kerusakan pada atmosfer.
Misalnya :
a.     Polusi udara
b.     Pemanasan global ( global warming )


a.     Terdapat lubang pada lapisan ozon
Polusi udara adalah suatu kondisi dimana udara tercemari oleh bahan kimia, zat/partikel dan bahan biologis lain yang bisa membahayakan kesehatan dan makluk hidup serta organisme lainnya.Polusi udara ini juga akan menyebabkan rusaknya lapisan ozon yang selanjutnya berdampak pada terjadinya pemanasan global
Pemanasan global atau global warming dapat diartikan dengan meningkatnya suhu rata rata atmosfer, laut dan daratan bumi
Akibatnya yaitu :
o   Iklim tidak stabil
o   Peningkatan permukaan laut
o   Suhu global cenderung meningkat
Dalam hal ini , seringkali dalam proses penambangan mengeluarkan bahan kimia tertentu, atau debu yang kemudian naik ke atmosfer dan menyebabkan pencemaran udara atau polusi udara. Pencemaran ini bisa mengganggu kesehatan para pekerja dan warga sekitar daerah pertambangan
II.II Degradasi Litosfer
Litosfer adalah kulit terluar dari planet berbatu.Litosfer berasal dari kata Yunani, lithos yang berarti berbatu, dansphare yang berarti padat.Litosfer berasal dari kata lithos artinya batuan, dan sphere artinya lapisan.Secara harfiah litosfer adalah lapisan Bumi yang paling luar atau biasa disebut degan kulit Bumi. pada lapisan ini pada umumnya terjadi dari senyawa yang kaya akan SiO2, itulah sebabnya lapisan litosfer sering dinamakan lapisan silikat dan memiliki ketebalan rata-rata 30 km yang terdiri atas dua bagian, yaitu litosfer atas (merupakan daratan dengan kira-kira 35% atau 1/3 bagian) dan litosfer bawah (merupakan lautan dengan kira-kira 65% atau 2/3 bagian).   
Salah satu dari degradasi listosfer adalah degradasi lahan yaitu hasil satu atau lebihproses penurunan kemampuan tanah secara katul mapun potensial untuk memproduksi barang dan jasa.
II.II.I Faktor –faktor yang mempegaruhi degradasi lithosfer
Faktor alami meliputi areal lereng curam, tanah mudah rusak , erosi, kebakaran hutan , dan curah hujan yang intensif. Sedangkan faktor manusia yaitu perubahan populasi , arjinalisasi penduduk , kemiskinan penduduk , masalah kepemilikan lahan , dan kesalahan pengolahan lahan.
Degradasi lahan dapat juga disebabkan oleh kegiatan pertambangan misalnya , rusaknya permukaan bekas pertambangan dan galian C yang tidak teratur , hilangnya lapisan tanah yang subur dan sisa ekstraksi yang akan berpengaruh pada reaksi dan komposisi tanah. Sisa ekstraksi ini bisa bereaksi sangat asam atau sangat basa, sehingga akan berpengaruh pada degradasi kesuburan tanah
II.III Degradasi Hidrosfer
Hidsofer adalah lapisan air yang ada di permukaan bumi. Kata hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphere yang berarti lapisan. Hidrosfer di permukaan bumi meliputi danau, sungai laut, lautan , salju atau gletser, air tanah , dan uap air yang terdapat di lapisan udara
II.III.I Faktor penyebab degradasi Hidrosfer
    a. Meningkatnya kandungan nutrien yang dapat mengarah pada eutrofikasi.
    b. Sampah organik seperti air comberan yang menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
    c. Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan.
salah satu contoh degradasi hidrosfer akibat kegiatan pertambangan yaitu kegiatan penambangan batu bara . Permukaan batubara mengandung pirit (besi sulfide) akan berinteraksi dengan air menghasilkan asam sulfat yang tinggi sehingga terbunuhnya ikan-ikan di sungai, tumbuhan, dan biota air yang sensitive terhadap perubahan pH yang drastis.
II.IV. PENANGGULANGAN DEGRADASI LINGKUNGAN
1. Sosialisasi pentingnya pengetahuan tentang lingkungan hidup yang lestari dan bahaya kerusakan lingkungan. Untuk itu dapat dibuat suatu buku mengenai hal tersebut yang disusun secara sederhana, praktis, mudah difahami oleh siapa saja. Ada baiknya buku itu seperti berbentuk komik bergambar yang menceritakan/menggambarkan suatu tragedi yang diakibatkan oleh perusakan hutan misalnya. Bisa juga berupa selebaran yang secara kronologis menggambarkan tragedi tersebut untuk dipasang/ditempel di tempat umum.

2. Menyusun peraturan perundang-undangan seperti penguatan dan pengayaan (Repowerring and Enrichment) peraturan/UU yang sudah ada. Peraturan perundang-undangan yang telah ada dirasakan masih kurang dan perlu direvisi. Diperlukan peraturan jabaran seperti PP, Keppres, Permen/Kepmen dan Perda sampai ke petunjuk pelaksanaan (Juklak) dan petunjuk teknis (Juknis), untuk petugaslapangan.

3. Mereformasi Sisdiknas yang dapat menghasilkan “SDM Siap Pakai” dan mengembangkan pendidikan “Vocational”. Untuk mewujudkan hal tersebut di atas yang perlu dikembangkan adalah pendidikan keterampilan kerja berupa pendidikan kejuruan (Dikjur) dan kursus-kursus keterampilan. Namun agar diperhatikan bahwa dikjur dan kursus keterampilan itu harus sesuai dengan potensi sumber daya yang ada di setiap daerah. Termasuk di dalamnya adalah pendidikan keterampilan pengelolaan sumber daya laut yang potensinya begitu besar.

4. Pemberian sangsi hukum yang berat dan tegas tanpa pandang bulu kepada para penjahat lingkungan. Peraturan yang ada sekarang mengenai pengelolaan lingkungan hidup (UU No.23/1997) belum memuat sangsi hukum yang jelas dan tegas terhadap pelaku pelanggaran dan kejahatan lingkungan. Dikarenakan lingkungan merupakan sistem yang komplek yang menyangkut sejumlah komponen, seperti flora, fauna, lahan, perairan dan lain-lain, dalam penanganannya menghendaki sistem peradilan adhoc (melibatkan ahli dari berbagai bidang terkait). Patokan penjahat lingkungan yang telah terbukti bersalah melalui proses peradilan yang terbuka dan transparan, perlu di-ekspose dalam berbagai bentuk mass media, untuk memberikan “Shock Therapy” kepada para pelaku/calon pelaku kejahatan lingkungan.

5 Perlunya ada “statement” dan komitmen politik dari pemerintah yang menyatakan bahwa para pelaku kejahatan lingkungan sebagai pelaku kejahatan luar biasa yang harus diperangi bersama. Hal itu dapat diwujudkan dalam bentuk pengeluaran kebijakan yang sangat ketat dalam eksploitasi sumber daya alam (SDA), sangat hati-hati dalam memberikan ijin pengelolaan SDA di dalam hutan lindung. Pemerintah juga tidak sembarangan memberi ijin untuk suatu kegiatan/usaha yang akan memberikan akses dan dampak kerusakan lingkungan yang besar dan meluas, (mempunyai efek bola salju).
BAB IV
Kesimpulan

Degradasi Atmosfer,Litosfer, dan Hidrosfer  muncul karena akibat tindakan manusia dan salah satunya adalah kegiatan pertambangan , maka dari itu kita sebagai mahasiswa teknik pertambangan harus juga memikirkan pencegahan dari dampak penambangan, agar permasalahan di atas tidak berlansung lebih lama dan kegiatan pertambangan akan tetap berjalan dengan meminimalisir perusakan lingkungan.










Komentar

Postingan populer dari blog ini

DESKRIPSI BATU APUNG (PUMICE)

PERAN PERPETAAN BAGI PERTAMBANGAN

DESKRIPSI KALSIRUDITE