INDONESIA MAJU
BAGAIMANA
MENJADI INDONESIA MAJU DENGAN PERANKU ?
Indonesia
merupakan sebuah Negara besar. Mulai dari jumlah penduduk, luas wilayah, sumber
daya alam, adat istiadat, dan seni budayanya. Beragamnya suku dan budaya menjadikan bangsa Indonesia
terkenal dengan tempat pariwisata keindahan alam sehingga membuat negara
Indonesia seakan-akan menjadi sebuah surga yang banyak diincar oleh wisatawan baik
dalam negeri maupun mancanegara. Seiring dengan derasnya arus globalisasi,
bangsa Indonesia seakan menjadi terlelap dengan perubahan zaman sebab banyak
sekali kekayaan alam dari tanah pertiwi yang rampas oleh bangsa asing tanpa
adanya timbal balik yang sesuai. Selain itu, kebudayaan yang sudah diturunkan
secara turun menurun oleh nenek moyang kita seakan terkikis secara perlahan
oleh pengaruh bangsa barat yang sudah tidak dapat dikendalikan lagi
. Indonesia memiliki sumber daya manusia yang sangat besar,
jumlahnya menempati urutan ke empat terbanyak di dunia, dimana 27% diantaranya
adalah pemuda yang merupakan pelaku penting bagi tumbuh dan berkembangnya
budaya inovasi dan kreatif. Pemuda memiliki peran strategis bagi pertumbuhan
dan kemajuan bangsa Indonesia karena mereka memiliki produktivitas tinggi di
masyarakat untuk berkarya, berkreasi dan berinovasi. Setiap tahun perguruan
tinggi di Indonesia meluluskan mahasiswanya, yang berarti ribuan hasil riset
yang dihasilkan oleh pemuda Indonesia. Ini juga merupakan potensi yang besar
bagi bangasa Indonesia untuk menjadi bangsa yang maju. Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah
mengapa Indonesia tidak mampu memberdayakan masyarakatnya sendiri sehingga mendatangkan
tenaga kerja asing ke tanah air ?
Pada dasarnya Indonesia sebenarnya mampu
menjadi Negara besar yang bisa mensejahterakan masyarakatnya. Sejahtera yang
dimaksudkan adalah Negara mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi,
mewajibkan pendidikan bagi setiap warganya serta meningkatkan kualitas
kesehatan. Hal ini didukung oleh pendapat Umar Chapra (2010) yang menyatakan
bahwa “Tingkat kesejahteraan suatu Negara dipengaruhi oleh Pendidikan, Ekonomi,
dan Kesehatan”. Berbicara masalah kesehatan, Kesehatan adalah permasalahan yang tidak ada habisnya, mulai
dari kesehatan diri sendiri, kesehatan keluarga maupun kesehatan masyarakat.
Yang awalnya menjadi masalah pribadi, kini kesehatan telah menjadi masalah
dalam lingkungan bermasyarakat. Kurangnya kesadaran individu adalah faktor
utama penyebab masalah yang mengancam bagi kesehatan banyak orang. Di Indonesia
sendiri, misalnya masalah yang paling klasik adalah masih banyaknya balita yang
terkena gizi buruk karena kurangnya pemahaman masyarakat dalam memperhatikan
gizi balita serta minimnya penghasilan masyarakat. Pada Tahun 2015 Indonesia
menempati peringkat ke-5 Negara gizi buruk se-Dunia dengan jumlah penederita
mencapai 17%, namun hal ini jauh lebih baik dari 20 tahun sebelumnya karena
pada tahun 1990 penderita mencapai 31% sesuai pendapat Supariasa, I. D.
N., Bakri, B., dan Fajar, I (2002) yang menyatakan ”Status gizi seseorang dapat
diukur menggunakan PSG”. Untuk mengawal upaya perbaikan gizi
masyarakat sejak tahun 2014 telah dilaksanakan surveilans gizi berupa
Pemantauan Status Gizi (PSG) pada 34 provinsi, sebagai alat untuk monitoring
dan evaluasi kegiatan berbasis bukti yang spesifik wilayah. Sesuai dengan riset
hasil Departemen
Kesehatan Republik Indonesia (2005) Hal 56.
Kesimpulanya,
untuk mencapai sebuah Negara yang maju, Indonesia masih perlu memebenahi
kesadaran masyarakat sehingga semua sector baik pendidikan, ekonomi dan
kesehatan akan meningkat. Kurangnya kesehatan di masyarakat diakibatkan
rendahnya perekonomian setiap warga.yang dimulai dari tidak adanya kepedulian
masyarakat tentang pendidikan. Maka dari itu kita selaku orang terdidik wajib
menjadi pelopor untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dengan
memberikan pengarahan dan sosialisasi. Zaman yang semakin modern membuat kita
sebagai seorang yang terdidik dituntut
untuk melakukan perubahan besar terhadap bangsa yang semakin bobrok. Hal inilah
yang perlu kita laksanakan sebagai bentuk amanat yang dimandatkan/dipercayakan
kepada kita selaku terdidik terlebih lagi bagi jurusan gizi yang sudah kenyang
akan ilmu gizi sehingga mampu meyakinkan masyarakat pentingnya gizi bagi
seseorang. INDONESIA BEBAS GIZI BURUK!
DAFTAR
PUSTAKA
Chapra Umer, The Future of Economics: An Islamic
Perspective, Shariah
Economics and Banking Istitute, Jakarta, 2001.
Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Profil
Kesehatan Indonesia Tahun 2005,
Pusat Data Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Hal. 56.
2005.
Pusat Data Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Hal. 56.
2005.
Supariasa, I. D. N.,
Bakri, B., dan Fajar, I., Penilaian
Status Gizi, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta. 2002
Komentar
Posting Komentar